Tuesday, June 5, 2012

PILKADA CIMAHI : Pasangan Arjuna Serahkan Dokumen


Memasuki hari terakhir penyerahan dokumen dukungan bakal pasangan calon pereorangan atau independen Senin ini, ternyata baru satu bakal pasangan calon saja yang sudah menyerahkan dokumen dukungan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cimahi. Bakal pasangan calon perseorangan yang sudah menyerahkan dokumen itu adalah pasangan Arjuna yaitu Habib Ramli Assegaf - Jumadi.
Ketua KPU Cimahi Ikin Sodikin mengatakan, hingga Senin siang ini memang masih belum ada bakal pasangan calon perseorangan lagi yang menyerahkan dokumen dukungan ke KPU. "Padahal batas akhir penyerahan dokumen dukungan itu adalah hari ini," kata Ikin beberapa saat lalu.
Namun demikian, KPU tidak mau terlibat terlalu jauh mengenai penyebab belum adanya bakal pasangan calon perseorangan lainnya yang belum juga menyerahkan dokumen dukungan sebagai syarat awal unutkdiferivikasi KPU.
"Itu bukan urusan KPU. KPU tidak akan ikut campur dalam urusan politik bakal calon, baik perseorangan maupun partai politik. Kalau mau datang kami akan tgetap layani, kalaupun tidak ya tidak apa-apa," katanya. (sumber tribunnews)

PILKADA CIMAHI : Demokrat Tunggu Rekomendasi DPP


Partai Demokrat Cimahi hingga saat ini masih belum menetapkan siapa bakal calon yang akan direkomendasikan untuk maju menuju pemilihan kepala daerah Cimahi.
Pasalnya, hingga Senin (4/6/2012) ini, rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masih belum juga turun. Sementara pendaftaran nama ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan dibuka pada tanggal 12 hingga 18 Juni ini.
"Yang kami tunggu adalah rekomendasi dari DPP. Sebab, selain DPC, DPP juga melakukan survei dan hasilnya nanti dalam waktu dekat," ujar Ketua DPC PD Cimahi Sugeng Nasocha beberapa saat lalu.
Terkait dengan rekomendasi itu, kata Sugeng, PD Cimahi akan menerima apapun hasil rekomendasi DPP. (sumber:tribunnews)

PILKADA CIAMHI 2012 : DATA PEMILIH

INILAH.COM, Cimahi - Berbeda halnya dengan pemilu sebelumnya, pada pemilihan wali kota (Pilwalkot) Cimahi 2012, data pemilih yang digunakan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) berdasarkan sistem berbasis keluarga. Tak sama dengan sebelumnya yang menggunakan sistem alfabetis.

Ketua KPUD Kota Cimahi Ikin Sodikin mengatakan, perubahan sistem itu untuk memudahkan pendataan. "Selain itu, perubahan sistem itu pun bisa mendongkrak tingkat partisipasi warga dalam Pilwalkot kali ini," kata Ikin saat dihubungi INILAH.COM melalui ponselnya, Kamis (12/4/2012).

Menurutnya, dengan bersatunya anggota keluarga, besar kemungkinan mereka tidak terpisah untuk tempat pemungutan suara (TPS). Selain itu, pada pendataan akan lebih akurat karena para pemilih itu terkontrol oleh keluarga.

"Kita sejak awal beritikad baik untuk menggunakan sistem keluarga itu. Tapi, dalam DP4 (data penduduk pemilih potensial pemilu) yang diserahkan dari Disdukcapil beberapa waktu lalu masih menggunakan sistem alfabetis. Untuk itu, kita nanti akan mengubahnya. Insya Allah sistem keluarga itu akan dijadikan patokan pada penetapan DPT (data pemilih tetap)," jelas Ikin seraya menyebutkan kali ini terdapat 837 TPS yang tersebar di 15 kelurahan se-Kota Cimahi.

Sementara itu, guna mencegah munculnya konflik dari yang berasal dari DPT, KPUD Kota Cimahi memperketat aturan verifikasi data pemilih.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pemutakhiran Data KPUD Kota Cimahi Siti Nur Faizah mengatakan, sesuai dengan jadwal, verifikasi data pemilih ditargetkan selesai pada 19 April mendatang.

Dia menegaskan, pengetatan itu dilakukan setiap anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang wajib mengisi formulir tanda bukti sudah didaftar sebagai pemilih.

"Formulir itu rangkap tiga dan harus ditandatangani calon pemilih. Dengan begitu, kami memiliki cukup bukti saat ada warga yang mengaku belum didata," ucap Siti.[ang]

Saturday, May 26, 2012

PILKADA CIMAHI : Situasi politik semakin panas

Menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Cimahi 2012 yang saat ini sudah mulai masuk tahapan awal, situasi politik di Cimahi benar-benar memanas. Selain semakin banyak spanduk maupun baliho bakal calon (balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi yang terpampang, banyak pula baliho dan spanduk yang sengaja dirusak. Hampir di setiap sudut keramaian bisa ditemui spanduk balon dari berbagai partai yang ada di Cimahi. Pemandangan ini sebenarnya sudah terjadi sejak Januari 2012. Tapi semakin mendekati tahapan awal Pilwalkot Cimahi yang baru launching, Sabtu (11/2) kemarin, spanduk dan baliho balon semakin banyak ditemui. 

Ketua Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Cimahi, Maman Suaman mengatakan, memasuki tahapan awal pemilukada yang sudah diresmikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cimahi, pihaknya masih belum melakukan penertiban terhadap baliho maupun spanduk yang sudah terpasang. "Saat ini masuknya baru pelanggaran peraturan daerah (perda). Artinya, setiap baliho maupun spanduk yang terpasang harus sesuai perda, yaitu harus membayar pajak," jelas Maman kepada wartawan ditemui usai launching tahapan awal Pemilukada Cimahi oleh KPU di Pandiga Edcreation Sport, Jln. Sirnarasa, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Sabtu (11/2). Diakui Maman, untuk penertiban pihaknya telah berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cimahi untuk menertibkan baliho dan spanduk yang kedapatan tidak memiliki cap dari Pemkot Cimahi. Untuk saat ini penindakan masih menjadi kewenangan Satpol PP. Terkait penindakan tersebut, Panwaslu baru memiliki kewenangan untuk menindak spanduk dan baliho calon wali kota dan wakil wali kota setelah tahapan pendaftaran calon. Kalau untuk saat ini, kami menganggapnya sebagai sosialisasi kepada masyarakat saja. Sementara itu, sejumlah baliho dan spanduk dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terlihat rusak. Seperti yang terlihat di kawasan RW 04 Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, tepatnya di dekat Masjid Al Barokah. Baliho milik salah seorang balon dari PDIP, Encep Saepulloh rusak dirobek orang tak dikenal. Ternyata hal itu tidak cuma terjadi di situ saja, karena di sejumlah titik, yaitu di Sangkuriang, Cibabat, Pesantren, dan Cibeber, spanduk dan baliho milik balon yang sama ditemui dalam kondisi robek bahkan fotonya hilang karena dipotong. Saat dikonfirmasi, Ketua DPC PDIP Cimahi, Denta Irawan membenarkan adanya spanduk dan baliho salah satu balon PDIP yang dirusak orang tak dikenal. Menurut Denta, perilaku oknum tersebut kurang pantas. Melalui Pemilukada Cimahi ini, kata Denta, pihaknya tengah melakukan pendewasaan politik. Namun sayangnya, PDIP banyak menemukan halangan, salah satunya dengan perusakan baliho dan spanduk balonnya. Meski begitu, Denta menegaskan pihaknya tidak akan mundur ataupun patah semangat, apalagi terpancing.

Melihat dari caranya ataupun foto yang hilang, sepertinya pelakunya bukan orang awam, tapi seseorang yang ngerti politik juga. Namun, sayang dia tidak dewasa tentang demokrasi," tegasnya. 

Masyarakat Diharapkan Gunakan Hak Pilih Masyarakat Cimahi diharapkan menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cimahi yang ditetapkan berlangsung pada 8 September 2012 mendatang. Hal itu sebagai langkah untuk menentukan kepemimpinan Wali Kota selaku kepala daerah di Cimahi periode 2012-2017. Penetapan hari pemungutan ditandai dengan pembukaan selubung tanggal 8 September 2012 pada launching Pilwalkot Cimahi 2012 yang digelar di Pandiga Educreation Sport Jln. Sirnarasa Kel. Cibabat Kec. Cimahi Utara Kota Cimahi, Sabtu (11/2). Hal tersebut tercantum dalam Keputusan KPU Kota Cimahi No. 1/Kpts/KPU/Kota-011329201/II/2012. Menurut Ketua KPU Kota Cimahi Ikin Sodikin, dengan penetapan hari pemungutan suara, sekaligus menyatakan KPU Kota Cimahi siap menyelenggarakan Pilwalkot Cimahi 2012. Unsur yang hadir terdiri dari jajaran Muspida Kota Cimahi yaitu Walikota Cimahi Itoc Tochija, Ketua DPRD Kota Cimahi Ade Irawan, Kapolres Cimahi AKBP Anwar, Ketua KPU Prov. Jabar Ferry Kurnia, Letkol Inf. Novi Helmy Prasetya menjabat Dandim 0609/Kabupaten Bandung dan Kejaksaan Negeri Cimahi. Dalam kegiatan tersebut, kehadiran unsur pimpinan partai politik sangat minim. 

Dari 38 parpol yang diundang dalam kegiatan tersebut, hanya sebagian kecil yang terlihat hadir. Di antaranya, Ketua DPD PKS Kota Cimahi Santoso Anto, perwakilan DPC PPP Kota Cimahi, dan lainnya. Malah, banyak perwakilan KPU dari sejumlah daerah yang turut hadir dalam kegiatan tersebut. Hingga kini, jumlah pemilih di Kota Cimahi belum dipastikan. Berdasarkan data Disdukcapil Kota Cimahi sampai akhir Desember 2011, jumlah penduduk Kota Cimahi mencapai 621.381 jiwa. Jumlah warga wajib KTP mencapai 421.908 jiwa, namun tidak seluruhnya memilik hak pilih. Penetapan hari pemungutan suara Pilwalkot Cimahi ditunggu-tunggu masyarakat dan kalangan partai politik. Mudah-mudahan juga diikuti dengan angka partisipasi pemilih yang cukup tinggi di Kota Cimahi. Hal serupa diungkapkan Walikota Cimahi Itoc Tochija berharap Suasana demokrasi diharapkan lancar, aman, dan tertib, serta tidak menyeramkan untuk mensukseskan Pilwalkot Cimahi. Dinamika politik yang akan berlangsung di Cimahi dapat berlangsung sesuai dengan porsinya dan memunculkan nilai tambah bahwa Cimahi bukan daerah dengan warga yang berperilaku anarkis dan premanisme dalam kegiatan pesta demokrasi tersebut. Hal utama lain yang harus diperhatikan, yaitu pencalonan pasangan Walikota-Wakil Walikota Cimahi harus sesuai jadwal dan sesuai ketentuan. Terutama, bagi pasangan calon perseorangan yang harus memenuhi persyaratan dukungan sesuai aturan. Pencalonan juga tidak boleh muncul dari dua partai, karena itu harus betul-betul fokus. Dengan suksesnya pelaksanaan Pilwalkot Cimahi, diharapkan dapat menjadi contoh bagi sejumlah daerah lain di Jawa Barat yang akan menggelar pesta demokrasi serupa. Sekretaris KPU Kota Cimahi Nendra Nugraha mengatakan, anggaran yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan Pilwalkot Cimahi sebesar Rp 21,5 miliar.

PILKADA CIMAHI: Elektabilitas Eman kalahkan Atty


CIMAHI (bisnis-jabar.com): Berdasarkan hasil survei, tingkat elektabilitas Eman Sulaeman mampu mengalahkan Atty Suharti Tochija yang dalam beberapa survei sebelumnya Atty ditetapkan pada nomor urut pertama.
Survei yang dilakukan oleh Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan mencatat tingkat popularitas calon Wali Kota Cimahi tertinggi ditempati oleh Eman Sulaeman 68 (Ketua DPD AKLI Jawa Barat), Atty Suharti Tochija 66 (istri wali kota), Ade Irawan 54 (Ketua DPRD Kota Cimahi), Denta Urawan 48 (Wakil Ketua DPRD Cimahi), Gantira Kusumah 44 (sipil).
Sedangkan bagi figur yang mendapat angka dibawah 40, responden menganggap tidak layak untuk menjadi calon wali kota seperti Ahmad Zulkarnain dan Aida Cakrawati.
Adapun untuk bakal calon wakil wali kota yang dipandang layak Aida Cakrawati 66, Cecep Rustandi 64, R Adjeng Indriani 58, Sudiarto 56, Prijo Soebiandono 48, Bambang Purnomo 42. Sedangkan lainnya memperoleh angka dibawah 40, responden menganggap tidak layak untuk menjadi calin wakil wali kota.
Mengomentari hasil survei tersebut, calon Wali Kota Cimahi Eman Sulaeman yang diusung oleh beberapa partai besar menyatakan dirinya telah mengkonfirmasi kebenaran survei yang dilakukan institusi resmi perguruan tinggi.
“Sedangkan untuk mengomentasi hasilnya bagi saya ini jelas menambah keyakinan bahwa saya akan bisa memenangi Pemilukada,” ujarnya saat dimintai keterangan oleh wartawan, hari ini.
Menurutnya, tidak ada namanya dalam beberapa survei sebelumnya, lantaran dirinya belum menyatakan secara resmi akan ikut bertarung dalam perebutan kursi panas tersebut.
“Tapi, kalau dari dulu saya nyatakan. Sepertinya akan menang meski dalam polling. POlling ini merupakan cerminan kecil pemilu sebenarnya,” pungkasnya